Sampah hati

Senin, Januari 07, 2019

KEHILANGAN TIDAKLAH SELALU MEMBAWA KEMALANGAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Berkata Umar Bin Abdil Aziz Rohimahullah Taa'la :

Tidaklah Allah memberikan sebuah nikmat pada hamba-Nya kemudian Dia mencabut nikmat itu darinya, lalu Ia menggantikan tempat nikmat yang dicabut tersebut dengan rasa sabar melainkan penggantinya tersebut lebih baik dari apa yang Ia cabut darinya.

Kemudian beliau membaca Firman Allah Taa'la :

{إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ}

Hanyalah balasan yang setimpal bagi mereka yang bersabar adalah ganjaran yang tak terhingga.
(QS. Az Zumar 10)

As Shobr Wa Tsawabu Alaih hal 30
Karya Ibnu Abid Dunya

Sahabat, terkadang kenikmatan sering kali membuat kita lupa siapa kita, terkadang pula kehilangan menyadarkan kita dari kelalaian dan keterlenaan, dan kesabaran akan menuntun kita pada kebijaksanaan.
Sandarkanlah semua hanya kepada
اللهُ عَزَّ وَ جَلَّى

✒️_Andri Rahmawan_Abu Barra Al Latif

Sabtu, Januari 05, 2019

Memulai Kembali

Hari ini saya mencoba memulai kembali pikiran yang telah lama mati. Mencoba lagi belajar menulis, setelah sekian lama merasa bodoh dalam lubang hampa tanpa pikiran. Mungkin ini akibat kebanyakan bermain dengan hati yang terjebak dalam imajinasi.

Minggu, April 24, 2011

Waktulah Akhirnya


09.50
18 April 2011
Maaf jika menyayangimu adalah salah. Maafkan jika rasa sayang yang aku ungkap selama ini hanya membebani pikiranmu. Maafkan karna sering kali rasa ini membuatmu merasa tidak enak terhadapku karna terpatok dengan prinsip-prinsip yang ada.
Sering kali aku mencoba memahami jalan pikiranmu. Mencoba untuk mengerti apa yang engkau pikirkan. Englkau begitu berbeda dari kebanyakan wanita biasanya. Engkau mampu menahan rasa cinta, engkau mampu menahan rasa sayang yang ada. Tidak seperti kebanyakan wanita lainnya. Jalan pikiranmu begitu berbeda, aku coba pahami setiap prinsip-prinsip yang kau punya. Kucoba untuk menelaahnya. Terkadang aku begitu merasa berkalang dosa menerima kutukan ini. Kutukan karna aku menyayangimu.
Hey wanita yang sedang aku sayangi saat ini, aku mengerti semua feedbackmu hanyalah sebatas pertemanan, ya karna memang kamu merasa masih terlalu dini untuk masalah percintaan, kau begitu dewasa menghadapi semuanya, tak seperti aku. Aku yang terlalu mengumbar kata cinta kepadamu sedangkan aku sendiri masih terlalu kecil untuk menjalaninya.
Aku bertahan melawan dua sisi diriku yang berbeda. Seringkali aku melawan egoku sendiri, sering kali aku berfikir untuk meminta hubungan yang lebih. Akkhh, tidak, aku harus tetap melawannya. Karna itu semua takan ada artinya. Masih aku perangi diriku dengan tombak-tombak fikiran yang beresonansi dari titik alfa. Selalu aku coba menjaga sahwatku yang sering menipu. Aku lawan segala bentuk keegoisan diri. Karna aku ingin menyayangimu dengan ikhlas. Andai aku bisa.
Ingin aku berlari sejauh yang aku bisa, tapi aku takut untuk menjauh, aku takut untuk kehilangan kebahagiaanku bersamamu. Ingin rasanya aku berhibernasi puluhan abad. Tapi aku rasa itupun takan cukup. Aku masih terlalu takut saat ini.
Hey wanita yang sedang aku sayangi saat ini, andai engkau tau aku terus mencoba menjadi pribadi yang pantas untukmu. Aku selalu berharap akan ada waktu untuk engkau menunggu aku menjadi pribadi yang pantas, dan ketika aku merasa sudah menjadi pribadi yang cukup pantas, ingin sekali rasanya meminangmu.
Akkkhh, andri, kau masih terlalu dini untuk memikirkan hal itu.

Rabu, Februari 02, 2011

Ya allah.

Ya Tuhan, siapakah seburuk-buruknya makhluk dimatamu.? akukah.?

Tiba-tiba saja terlintas pertanyaan yang seharusnya tidak pernah aku tanyakan itu. entahlah setelah mendengar kucing ribut didepan kamarku, tiba-tiba aku terbangun dan bertanya-tanya. siapakah seburuk-buruknya makhluk dimata-NYA..
aku masih ragu dengan apa aku dapat bertahan, apakah aku akan pantas.?

ya tuhan, kenapa masih kau sudutkan aku pada kebimbangan.
haruskah aku merubah jalanku.?
aku bingung apa yang aku jalani saat ini.
ak merasa terlalu berdosa menjalaninya.

ya tuhan, ak mohon nyalakan penerang jalanmu. sorotkan lampu tembak pada jalanmu yang lurus, agar aku dapat menjalaninya, berikan cairan percaya diri padaku, agar aku yakin dapat menjalani jalan panjang ini.
terkadang aku begitu tegar menjalani jalan ini, tp terkadang akupun lemah untuk menjalaninya..
bantu aku dengan pertolonganmu ya rabb..

aku tidak ingin menajadi seburuk-buruknya makhluk dimata-Mu.
aku mohon jadikan aku pribadi yang pantas..

Jumat, April 23, 2010

Semua Bergantung Pada Cara Pandang Kita

Sebelum'a makasih banyak untuk abangku tercinta yg udah membuatku menangis setelah membaca tulisan ini.. Betapa aku tersadar selama ini ak belum bersyukur atas apa yg sudah aku punya.. Karna engkau telah menjelaskan kepadaku bahwa

"Semua Bergantung Pada Cara Pandang Kita"

"Kita tidak akan pernah merasa puas, apabila kita terus berpikir mengenai
apa yang tidak kita miliki, bukan apa yang sudah kita miliki."

Suatu kali kali seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya mengajak
puteranya berjalan-jalan ke luar kota.

Dia ingin menunjukkan padanya betapa mungkinnya kemiskinan menimpa sekelompok orang.
Mereka tinggal beberapa hari dalam sebuah peternakan milik keluarga yang sangat miskin. 

Saat mereka pulang kembali ke rumah, sang ayah bertanya kepada puteranya :

"Bagaimana perjalanan kita barusan?"
"Menyenangkan, Ayah."
"Dapatkah kamu melihat betapa orang bisa menjadi miskin?"
"Oh, ya."
"Jadi, apa yang kamu peroleh dari perjalanan itu?"

Sang anak menjawab :
"Aku menyadari bahwa kita memiliki seekor anjing, dan mereka mempunyai empat ekor.
Kita memiliki sebuah kolam yang panjangnya sampai ke tengah lapangan, dan mereka mempunyai sebuah sungai kecil tanpa ujung. Pada malam hari kita memasang lampu buatan, dan mereka mengandalkan
bintang-bintang. Kita membeli makanan kita, tapi mereka menanamnya sendiri.
Kita dilindungi oleh tembok sekeliling kita untuk melindungi kita, tapi mereka memiliki teman-teman untuk menjaga mereka."

Kemudian dia menambahkan : "Terima kasih Ayah, karena kau telah menunjukkan padaku betapa miskinnya kita!"

Betapa sering kita lupa apa yang kita miliki dan memusatkan pikiran pada apa yang tidak kita miliki.
Sesuatu yang tak berharga bagi seseorang bisa jadi merupakan idaman orang lain.  Segalanya bergantung pada cara pandang kita.

Sumber : Abangku Tercinta

Jumat, Januari 01, 2010

Tahun Baru


Aku heran kawan,
Masehi bukanlah budayaku
namun seisi dunia rasanya tergugah
ada beberapa yang memberi aba
inilah tahun ketika kita instropeksi
bagiku teman, hisap adalah setiap hari,
bukan seabad sekali

Engkau lihatlah kawan
langit malam ini cerah megah
bintang-bintang mati diganti petasan warna-warni
tapi aku sakit hati kawan
betapa mereka mudah membeli semua itu
daripada mengulurkan tangannya menderma
Ada apa ini kawan?
aku gundah, semesta gundah
kalut tak berperi
jiwa negeri ini tidak lagi utuh
aku melihat kita telah berganti rupa

Sabtu, Oktober 24, 2009

Akan kah mentari.?

mulai aku rapihkan kembali susunan hati yang tlah terpecah.
semua angan menjadi satu bagian yang susah u/ ku buang.


"aku teringat lagi"
kalimat itu kerap terlintas dalam pembuluh nadi yang tak pernah berhenti mengalirkan angan tentang semua yang telah terjadi.

hingga aku sadar..
bahwa sampai saat ini aku masih mencintaimu.